Minggu, 06 Mei 2018

Tugas dan Ngopi


NAMA            :HANDAYANI
NIM                :175231061
KELAS           :PERBANKAN SYARIAH 2B

Antara Tugas dan Makan
Lagi-lagi saya mendapatkan tugas dari mata kuliah Metodologi Studi Islam. Dimana tugas dalam mata kuliah ini berbeda dengan mata kuliah lain. Yang mana tugas sebelumnya sudah sangat menginspirasi saya, bahkan sampai kini masih teringat. Tugas Metodologi Studi Islam menurut saya seperti halnya pelangi, mengapa demikian ? karena setiap sub bab pasti memberikan tugas yang berwarna-warni dan unik, yang mana tugas tersebut belum pernah saya dapatkan pada mata kuliah lain. Entah kenapa setiap mendapatkan tugas dari mata kuliah ini saya merasa tertantang, karena menurut saya tugas-tugas yang selama ini diberikan bisa membuat saya greget. Kenapa greget ?, karena tugas-tugas yang diberikan pasti seperti halnya observasi yang tidak terbayangkan sebelumnya, saya dapat menemukan hal yang baru, yang mana belum pernah saya ketahui dan sangat berkesan. Selama ini tugas-tugas yang diberikan juga dapat menginspirasi, selain menginspirasi tugas yang diberikan juga mengikuti perkembangan zaman terutama bagi kaum muda saat ini atau sering disebut dengan kids zaman now.
Selasa, 17 April 2018, merupakan hari yang bertepatan mata kuliah Metodologi Studi Islam diberikan setiap hari Selasa. Pada hari itu diberikan satu tugas untuk mendiskusikan mengenai tulisan tentang budaya K-POP, dimana setiap kelompok terdiri dari 2 sampai 3 orang, saya satu kelompok dengan An’Nisaa dan Yeni. Pada hari itu diberitahu pula bahwa tugas selanjutnya yaitu berkunjung ke café-café yang berada di Solo dan Yogyakarta, setelah mendengar hal tersebut akhirnya saya mulai menyisihkan uang untuk tugas observasi ke café nantinya. Namun pada saat itu belum diberitahu café mana yang akan dikunjungi oleh setiap kelompok, karena belum diberitahu saya sempat kepo mengenai café mana yang nantinya akan saya kunjungi bersama teman saya. Takutnya jika nanti mendapatkan café yang berada di Yogyakarta, bagaimana tidak ?, café di Solo saja belum tahu semua, apalagi yang berada di Jogja, mungkin akan seperti orang bingung disana.
Satu minggu setelah terselesaikan tugas diskusi, tepatnya tanggal 24 April 2018, pada hari itu akan diberi tahu café mana yang akan dikunjungi oleh setiap kelompok. Perwakilan setiap kelompok disuruh mengambil undian, yang mana undian tersebut di dalamnya bertuliskan nama café yang akan dikunjungi nantinya. Saat undian untuk kelompok saya belum dibuka, sudah terdengar kelompok lain yang heboh sendiri-sendiri setelah mengetahui café atau resto yang akan dikunjungi. Saya merasa asing dengan nama-nama café yang teman-teman sebutkan ketika saya bertanya mendapatkan bagian café mana. Setelah saya membuka undian, akhirnya saya dan 2 teman saya mendapatkan bagian berkunjung ke Warunk Upnornal. Ya bisa dikatakan sudah familiar, karena saya sebelumnya sudah sempat mendengar tentang tempat tersebut, meskipun saya belum pernah berkunjung hanya saja saya tahu tempatnya, namun itu saja saya masih lupa-lupa ingat jalan ke sana.

Setelah berunding akhirnya saya memutuskan untuk mengunjungi warunk tersebut pada hari Kamis tanggal 3 Mei 2018. Namun awalnya sebenarnya akan datang ke warunk pada hari Selasa, karena kebetulan hari Senin libur maka diundur menjadi hari Kamis. Saya janjian dengan teman akan berangkat pada jam 2 siang, namun akhirnya saya berangkat ke lokasi pada jam 2 lebih seperempat, mungkin karena sudah kebiasaan pada zaman sekarang jamnya seperti halnya karet. Karena saya tidak yakin akan jalan menuju lokasi takutnya nanti kesasar, akhirnya saya menggunakan google maps sebagai petunjuk arah. Perjalanan mamakan waktu sekitar 30 menit, karena kebetulan kondisi jalan yang sedang macet pada saat  itu, jika tidak terjebak macet mungkin hanya memakan waktu sekitar 20 menit dari rumah kos yang saya tempati. Saya sampai di tempat tujuan kurang lebih pukul 14.45 WIB.
Sesampainya di tempat tujuan, saya melihat di depan warunk hampir semua yang parkir adalah mobil-mobil mewah, sehingga dapat dihitung berapa sepeda motor yang parkir pada saat itu. Setelah memasuki warunk, saya mencari tempat duduk yang sekiranya nyaman untuk melihat-lihat suasana di dalam ruangan tersebut. Sembari melihat-lihat daftar menu makanan dan minuman yang akan saya pesan, saya melihat pelayan yang sangat cepat dalam melayani para pengunjung yang baru datang. Sempat bingung akan memesan makanan dan minuman apa, karena melihat banyaknya menu yang tersedia. Selain itu kebanyakan menu yang tersedia adalah mie, sedangkan saya bisa dikatakan anti makan mie, karena adanya sedikit problem dengan perut. Pada daftar menu makanan tersebut tidak ada daftar harganya, oleh karena itu saya memanggil pelayan untuk meminta kertas yang digunakan untuk memesan. Ternyata harga makanan, minuman, camilan serta makanan lain tertera pada kertas yang digunakan untuk memesan tersebut.
Memerlukan waktu sekitar 10 menit untuk memilih makanan apa yang akan dipesan. Setelah selesai memilih makanan dan minuman yang akan dipesan, sembari menunggu pesanan datang, saya melihat dalam warunk tersebut tidak hanya ada meja kursi untuk makan. Namun pada bagian depan samping terdapat beberapa permainan, yang saya lihat tidak hanya anak kecil yang memainkan permainan tersebut, namun saya juga melihat orang dewasa bahkan ibu-ibu dan bapak-bapak juga memainkannya hingga tertawa terbahak-bahak serta berteriak. Sebenarnya saya ingin mencoba memainkannya namun ternyata sudah penuh. Selang 15 menit makanan yang saya pesan datang, yang saya lihat menu-menu yang disediakan warunk tersebut memang mengikuti perkembangan zaman dan selera konsumen terutama kaum muda.

Makanan yang saya pesan yaitu mie goreng mawut, namun setelah saya rasakan ternyata masakan itu seperti nasi goreng yang sering dibuat ibu saya, bedanya hanya nasi goreng yang sering dibuat ibu tidak ada sosis dan mie. Memang enak, dan menurut saya makanan tersebut memang makanan yang sering dicari-cari oleh kaum muda zaman sekarang. Apalagi anak zaman sekarang lebih suka makan mie daripada nasi, mungkin tempat ini cocok bagi kaum muda yang suka makan mie dan nongkrong, ditambah tempat yang nyaman serta lampu yang remang-remang. Makanan yang saya pesan mungkin bukan menu yang paling banyak diminati oleh pengunjung, karena saya melihat hampir semua pengunjung memesan mie kuah, baik remaja, ibu-ibu, bahkan anak-anak sekalipun. Mungkin bisa dibilang jika menu utama yang paling dicari-cari pengunjung warunk itu adalah mie, sebenarnya ada menu yang menggunakan nasi, seperti Nasi Special Upnormal, Nasi Ayam dan Kulit Goreng, Special, Nasi Daging Wagyu Special, Nasi Goreng, dan Nasi Rempah Abang.
 Minuman yang saya pesan yaitu Banana Frape, saya memesan itu karena kebetulan saya suka pisang. Sebenarnya banyak varian minuman yang ada, seperti Coffee, Susu, serta minuman khas warunk tersebut. Rasa minuman yang saya pesan seperti halnya kombinasi antara susu dan serbuk rasa pisang, serta ditambah dengan crem di atas. Saya melihat, banyak pengunjung yang memesan minuman seperti yang saya pesan, minuman itu bisa dibilang sangat popular atau banyak diminati oleh kaum muda sekarang ini. Selain makanan dan minum tersebut, saya juga memesan roti panggang coklat keju dan untuk camilannya saya memesan cireng khas Warunk Upnormal. Rasa roti panggang yang saya pesan sama seperti roti panggang pada umumnya, namun saya tidak terlalu suka karena tekstur yang keras.
Sebagai penutup, juga tersedia dessert yang dapat dikatakan banyak, namun kebanyakan dessert tersebut menggunakan buah Alpukat, seperti menu dessert Alpukat Milo Kerok dan alpukat Oreo kerok. Ada juga varian roti panggang seperti yang saya pesan, selain itu juga ada Roti Toast Ala Prancis, serta masih banyak camilan yang ada dalam menu di warunk itu. Saya melihat banyak pengunjung yang hanya memesan dessert saja, ada pula yang hanya memesan minuman, dan selanjutnya mereka berbincang-bincang. Mungkin karena warunk itu sangat menjaga kenyamanan pembeli, sehingga terdapat ruangan yang dikhususkan untuk orang yang merokok atau smoking area. Yang membuat nyaman dari tempat ini menurut saya adalah tempat yang bersih serta pelayanan yang ramah.
Sembari menikmati makanan dan minuman, saya melihat rata-rata pengunjung yang datang adalah kaum muda. Pengunjung yang datang tidak hanya untuk makan dan minum, namun ada yang nongkrong, ada pula yang sambil mengerjakan tugas. Saya melihat ada salah seorang pengunjung yang menggambar di warunk tersebut, hampir 1 meja dipenuhi alat-alat yang digunakan untuk mengerjakan gambarannya itu, tidak hanya 1 orang, namun sekitar 3 sampai 4 orang, mungkin mereka satu kelompok. Dari saya datang sampai pesanan makanan saya datang, bahkan sampai saya selesai makanpun pengunjung itu masih tetap disitu mengerjakan gambarannya. Bahkan mereka sampai memesan makanan hingga berkali-kali, satu meja dipenuhi alat menggambar dan piring serta gelas yang sudah tidak berisi lagi.
Selain digunakan untuk tempat mengerjakan tugas, ada pula yang berjanjian di warunk itu. Jika saya lihat ada seorang pengunjung yang membawa laptop dan setelah sekitar 15 menit kemudian datang pengunjung lain yang kemudian duduk bersama pengunjung yang lebih dulu datang. Selanjutnya saya mendengar bahwa mereka membicarakan suatu bisnis, karena salah satu diantara mereka menjelaskan sesuatu dengan menggunakan laptop atau mungkin lebih tepatnya presentasi. Mobil-mobill yang terparkir di depan warunk bisa jadi milik para pengunjung tersebut, karena sudah terlihat dari penampilan serta logat mereka. Anehnya mereka tidak memesan makanan ataupun minuman terlebih dahulu, tapi mereka berbincang-bincang dan sesekali melihat laptop, hingga perbincangan mereka selesai barulah mereka memesan makanan serta minuman.
Saya merasa bahwa warunk itu adalah warunk keluarga. Mengapa ? karena kebanyakan pengunjung yang datang adalah segerombolan keluarga. Waktu yang semakin sore, sekitar kurang lebih pukul 4, pengunjung yang datang semakin banyak, padahal saat saya datang kondisi warunk belum begitu ramai, masih bisa dibilang sepi. Namun setelah sekitar hampir pukul 4, banyak sekali pengunjung yang berdatangan, entah itu keluarga, mahasiswa, bahkan segerombolan laki-laki yang bisa dibilang club nongkrong. Suasana yang semakin ramai, terdengar segerombolan para laki-laki yang tertawa terbahak-bahak, terdengar pula suara kekesalan pengunjung yang memainkan permainan. Yang awalnya suasanya tenang, kondusif, karena semakin sore seakan berubah drastis menjadi keramaian.
Rata-rata perempuan yang berkunjung adalah perempuan yang mengenakan hijab. Memang mayoritas memakai jilbab, bahkan bisa dibilang hijab yang dipakai adalah hijab kekinian, yang sedang trend pada zaman sekarang. Namun ada juga beberapa pengunjung yang menurut saya berpakain yang selayaknya tidak pantas dipakai di tempat umum. Mungkin jika di kehidupan kota hal itu wajar dan tidak menyalahi aturan, namun jika menurut pandangan saya, hal tersebut sangat tidak pantas, apalagi seorang perempuan yang mengenakannya. Hal itu mungkin tidak wajar menurut saya pada kondisi zaman sekarang ini yang kebanyakan wanita berlomba-lomba untuk menutup aurat.
Sekitar kurang lebih pukul 16.00 WIB, saya keluar dari Warunk Upnormal, melihat hari yang sudah sore dan kondisi jalan yang semakin ramai. Saat saya keluar kondisi warunk semakin ramai, semakin banyak pengunjung yang datang. Mobil-mobil yang terparkir di depanpun juga semakin banyak, tidak hanya mobil, yang awalnya sepeda motor hanya sedikit pada saat saya datang, berbeda halnya saat saya keluar, sepeda motor yang terparkir semakin memenuhi tempat parkir. Namun yang saya lihat kebanyakan pengunjung yang datang adalah segerombolan laki-laki dewasa dan para mahasiswa. Memang pada jam itu adalah jam-jam yang enak digunakan untuk nongkrong, apalagi tempat yang disediakan nyaman.
Suasana warunk tersebut bisa dibilang sangat nyaman. Karena kondisi yang kondusif, bersih, serta ruangan yang cukup luas ditambah dengan lampu remang-remang yang menambah kenyamanan para pengunjung. Para pengunjung yang datang tidak hanya satu jam atau dua jam di warunk itu, mereka betah ngopi sembari berbincang-bincang, adapula yang sampai habis hingga bergelas-gelas. Memang sekarang banyak tempat-tempat yang dijadikan sasaran kaum muda untuk tempat ngobrol-ngobrol dan bersenda gurau, terutama di sore dan malam hari. Menurut saya warunk itu merupakan sasaran para keluarga dan para remaja untuk tempat berkumpul, tidak hanya menyuguhkan tempat yang nyaman, namun menu yang disediakan juga bervariasi dan banyak disukai oleh pengunjung terutama kaum muda sekarang ini.
Melihat banyaknya anak remaja yang suka nongkrong di café atau resto, sehigga tempat-tempat ngopi sekarang semakin familiar. Kaum remaja bahkan mahasiswa juga banyak yang mengerjakan tugasnya di tempat-tempat ngopi karena mungkin bisa menjadikan fikirannya lebih relax dan tidak tertekan oleh tugas-tugas yang semakin menggunung. Namun saya sebagai orang muslim, melihat fenomena tersebut tentu terdapat pro dan kontra di dalamnya. Seperti halnya cara berpakaian dan etika, yang menurut saya banyak yang tidak sesuai dengan islam. Saya melihat, tidak ada nilai keislaman yang sangat ditekankan, hanya terfokus oleh kenyamanan dan pelayanan saja. Memang tempat-tempat tersebut sangat dibutuhkan oleh para pekerja, pelajar, dan mahasiswa utamanya untuk merefresh otak agar tidak jenuh dengan tugas-tugas dan masalah yang datang. Namun perlu adanya nilai-nilai agama yang diterapkan agar para pengunjung tidak melupakan nilai-nilai agama tersebut.




Tugas dan Ngopi

NAMA             :HANDAYANI NIM                 :175231061 KELAS            :PERBANKAN SYARIAH 2B Antara Tugas dan Makan Lagi-la...